|
Download Buku Menikah Untuk Bahagia PDF |
Download Buku Menikah Untuk Bahagia PDF - Setiap orang yang memutuskan untuk menikah pasti memiliki harapan untuk mencapai kebahagiaan. Namun, realitasnya, perjalanan dalam bahtera rumah tangga tidak selalu seindah yang diimpikan. Riak-riak kecil seringkali dapat menjadi ombak besar yang menyerupai badai. Bahkan, tak jarang, banyak orang tidak menyadari adanya masalah dalam pernikahannya hingga pasangannya mengajukan gugatan cerai.
Tentu, Anda tidak ingin mengalami hal tersebut. Bahkan sebelum melangkah ke pelaminan, Anda dapat mempersiapkan diri Anda sendiri. Temukan langkah-langkahnya dalam buku ini. Penulis dengan jelas membagikan rahasia mereka dalam membantu banyak pasangan mencapai kebahagiaan. Mereka juga berbagi pengalaman mereka yang penuh dengan tantangan dalam mempertahankan pernikahan mereka yang hampir saja berakhir.
Mungkin pada awalnya, Anda akan merasa terkejut, menangis, atau bahkan merasa hancur saat membaca buku ini. Namun, pada akhirnya, Anda akan mendapatkan hasil yang sepadan. Hal yang sangat berharga untuk diperjuangkan, yaitu pernikahan impian Anda.
Jadi, apakah Anda siap untuk meraih kebahagiaan? Itulah pertanyaan yang harus Anda jawab saat ini.
Sinosis Buku Menikah Untuk Bahagia PDF
Akhirnya, aku berhasil menyempatkan waktu untuk membaca buku ini juga! Setelah beberapa tahun lalu aku menyimak dua buku dari Teh Fu dan Kang Canun, aku penasaran untuk mengetahui lebih dalam tentang pemikiran guru mereka, Indra Noveldy. Buku "Menikah Untuk Bahagia" ini ditulis oleh Indra Noveldy bersama istrinya, Nunik Hermawati. Jangan terpedaya dengan judulnya. Buku ini sebenarnya tidak bertujuan untuk membuatmu langsung berpikir bahwa setiap pasangan yang menikah akan langsung merasa bahagia. Tidak. Bahagia dalam pernikahan harus dicapai dengan usaha, dan konsep inilah yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Buku ini dibuka dengan pertanyaan, "Apa persiapanmu untuk pernikahan?" Persiapan untuk pernikahan tidak hanya soal materi, tapi juga nonmateri. Mempersiapkan diri untuk menjadi pasangan yang baik dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi merupakan dua hal penting dalam persiapan nonmateri tersebut. Jadi, apa yang sudah kita siapkan untuk menghadapi kehidupan pernikahan yang penuh dengan tekanan dan emosi?
Buku ini terbagi menjadi lima bagian: tujuan, pola pikir, pengetahuan dan keterampilan, komitmen, dan keserah-kuasa. Bagian pola pikir sangat penting karena menjadi inti dari buku ini. Di subbab "Apakah Kita Merencanakan Pernikahan Kita?", ada sindiran, "Kok ribet, ya, mikirin segala ini? Menikah saja karena suka dan sunnah. Orang tua dulu saja tidak repot-repot mikirin ini semua." Saya juga pernah mendengar sindiran semacam itu. Tidak apa-apa jika kamu memilih untuk melewatkan tahap penting ini dengan mudah. Tetapi, saya hanya ingin menjalani pernikahan sekali seumur hidup dengan sebaik-baiknya. Kurangnya komunikasi dan konflik yang minim. Menurut saya, pernikahan tidak boleh hanya didasarkan pada cinta nafsu atau cinta karena agama. Itu terlalu naif. Sebisa mungkin, pilihlah pasangan yang sejalan dengan kita dan memiliki potensi konflik yang sedikit. Tentu saja, proses pemilihan ini sulit dilakukan jika perasaan cinta menjadi prioritas, karena hal itu bisa mengaburkan penilaian.
Pak Indra mengatakan, "Kita harus berjuang untuk pernikahan kita, tetapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai." Nah, apakah kita sudah memiliki pengetahuan yang dimaksud?
Saya tidak merasa seperti mengalami momen pencerahan setelah menyelesaikan buku ini seperti yang dirasakan oleh pembaca lain. Mungkin karena beberapa ide yang disampaikan dalam buku ini sudah pernah saya temui di buku, artikel, atau podcast lainnya, seperti pembahasan tentang bahasa cinta, perbedaan mendasar antara pria dan wanita, dan keterampilan berkomunikasi. Tentu saja, ada beberapa hal baru yang saya dapatkan dari buku ini, seperti prinsip memberi daripada menerima, proses nyaman-trust-install untuk mengubah pasangan menjadi lebih baik, peran dalam pernikahan yang diwakili dengan singkatan PISIK, konsep pertemuan pemegang saham (share holder meeting) yang dapat diterapkan dalam pernikahan, status tanpa hubungan (terkait dengan pernikahan tanpa keintiman fisik, tetapi lebih serius), kesalahan dalam gagasan mempertahankan pernikahan demi anak-anak, cara menghadapi mertua, momentum pembangkit semangat vs momentum pemadam semangat, dan tahap-tahap konflik dalam pernikahan.
Salah satu subbab yang saya sukai adalah "Apakah Perselisihan adalah Bumbu Pernikahan?" Baru-baru ini saya membicarakannya dengan seorang teman. Apakah kita harus terlibat dalam pertengkaran besar untuk merasakan klimaks dalam pernikahan? Saya tidak setuju. Terkesan seolah-olah kita harus menciptakan atau memicu kemarahan pasangan untuk mendapatkan klimaks semu itu. Apakah ada pasangan yang benar-benar bahagia dengan pertengkaran? Mungkin ada yang menyebutnya dengan makeup sex, tetapi pertengkaran itu meninggalkan luka. Belum tentu juga sembuh sepenuhnya. Bagaimana jika pasangan terbiasa dengan konflik? Sungguh rumit! Pak Indra Noveldy mengatakan, "Lebih baik melakukan pacaran setelah menikah yang menjadi bumbu paling tepat dalam menghangatkan kehidupan pernikahan daripada bertengkar."
Harapan saya terhadap buku ini adalah untuk mendapatkan tips-tips praktis, tetapi ternyata yang saya dapatkan adalah refleksi pertanyaan. Pembaca diajak untuk berpikir bersama pasangannya. Yah, memang pendekatan ini mencerminkan gambaran pernikahan di mana pasangan harus bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, kecuali dalam keadaan yang genting di mana bantuan profesional seperti konselor pernikahan mungkin diperlukan. Desain pernikahan yang bahagia tidak dapat dipaksakan oleh orang lain, kalian berdua yang harus merancang impian pernikahan kalian sendiri. Hal lain yang belum saya temukan dari buku ini adalah contoh konkret tentang pelepasan ego. Penulis meminta pembaca untuk melepas ego mereka daripada menindasnya. Namun, contoh konkretnya belum saya temui sehingga saya belum sepenuhnya mengerti. Ego adalah bagian yang melekat pada manusia. Rasanya sulit untuk melepaskannya begitu saja.
Buku ini mengingatkan saya bahwa pernikahan yang bahagia harus diusahakan. Orang baik adalah orang yang mau tumbuh dan tidak berhenti belajar. Sebagai pasangan, kita tidak boleh hanya mengandalkan asumsi tanpa klarifikasi. Terakhir, "Menikah Untuk Bahagia" membuat saya menyadari bahwa peran orang tua sangat penting dalam membentuk pandangan kita tentang pernikahan, tetapi itu tidak berarti kita tidak dapat membentuk ulang pandangan kita sendiri. Semua hal buruk dapat kita ubah menjadi hal yang baik.
Identitas Buku Menikah Untuk Bahagia PDF
Buku ''Menikah Untuk Bahagia PDF'' ini diterbitkan oleh Noura Books pada tanggal 14 Januari 2019 dengan ISBN 9786023854929 atau 6023854923. Buku ini memiliki total 360 halaman dan diterbitkan dalam format sampul kertas. Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah Bahasa Indonesia. Penulis dari buku ini adalah Indra Noveldy dan Nunik Hermawati.
Download Buku Menikah Untuk Bahagia PDF
Berikut ini link Download Buku Menikah Untuk Bahagia PDF yang bisa kamu baca secara gratis, untuk linknya silahkan klik di dini.
Nah, itulah buku pdf Buku Menikah Untuk Bahagia yang bisa kami infokan pada kalian semua, selamat membaca!